Mantan presiden AS mengecam gugatan perdata sebagai ‘konyol’ sebelum deposisi selama berjam-jam.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghabiskan hampir tujuh jam menjawab pertanyaan dalam gugatan New York yang menuduh dia dan tiga anaknya melakukan penipuan, menurut pengacaranya.
Pernyataan Trump Kamis datang seminggu setelah dakwaan bersejarah mantan presiden dalam kasus kriminal yang tidak terkait yang melibatkan pembayaran suap kepada aktris dewasa Stormy Daniels.
Jaksa Agung New York Letitia James menuduh mantan Presiden Donald Trump Jr., Eric Trump dan Ivanka Trump berbohong kepada otoritas pajak, pemberi pinjaman dan perusahaan asuransi selama bertahun-tahun sebagai bagian dari penipuan yang “luar biasa” di Trump Organization.
Trump tiba di kantor James sebelum pukul 10:00 (14:00 GMT) untuk deposisi, yang dilakukan secara pribadi, dan kembali ke Trump Tower, kediaman dan kantor pusatnya di New York, tepat setelah pukul 18:30 (10:00) dari Organisasi Trump. :30 GMT).
Trump sebelumnya menghadiri kantor James pada bulan Agustus, di mana dia menolak untuk menjawab sebagian besar pertanyaan dan menggunakan haknya untuk diam beberapa ratus kali.
Christopher Kise, seorang pengacara untuk bisnis Trump, mengatakan bahwa mantan presiden menghabiskan hampir tujuh jam menjawab pertanyaan tentang “kesuksesan bisnisnya yang luar biasa” dan bahwa “semua orang akan mencemooh gagasan bahwa ada penipuan yang terjadi” begitu faktanya dipublikasikan.
Sebelum kesaksiannya, Trump, yang menghadapi banyak penyelidikan sipil dan kriminal, menggambarkan gugatan itu sebagai “penuntutan lain yang tidak adil dan konyol.”
“Kasus perdata ini konyol, sama seperti semua kasus campur tangan pemilu lainnya yang diajukan terhadap saya,” tulis Trump di situs media sosialnya, Truth Social.
Gugatan James menuduh bahwa keluarga Trump secara rutin salah mengartikan nilai properti Trump Organization untuk pengayaan mereka sendiri.
Trump pekan lalu mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan kejahatan terkait pembayaran uang suap yang dilakukan selama keberhasilannya mencalonkan diri sebagai presiden pada 2016.
Partai Republik mengecam kasus uang tutup mulut sebagai upaya bermotif politik oleh Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg, seorang Demokrat, untuk menggagalkan pencalonan Trump untuk pemilihan presiden 2024.
Trump juga sedang diselidiki atas upayanya untuk membatalkan hasil pemilu 2020, dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia, dan keterlibatannya dalam kerusuhan 6 Januari di US Capitol.
Dia juga menghadapi gugatan perdata yang diajukan oleh E Jean Carroll, mantan kolumnis majalah yang menuduh Trump melakukan pencemaran nama baik dan pelecehan seksual.