Setidaknya tiga orang diyakini hilang setelah ledakan menghancurkan dua bangunan tempat tinggal di Marseille.
Tiga mayat lagi telah ditemukan di antara puing-puing setelah sebuah ledakan meruntuhkan sebuah bangunan di kota Marseille, Prancis selatan, menjadikan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi menjadi lima sementara tim penyelamat terus mencari tiga orang lagi yang belum ditemukan.
Dua mayat ditemukan dalam semalam.
Otoritas kehakiman akan terus mengidentifikasi para korban, kata petugas pemadam kebakaran dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Ia juga mencatat “kesulitan khusus” dalam mencari warga yang hilang.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan sembilan orang diyakini hilang setelah ledakan hari Minggu, yang menghancurkan dua bangunan tempat tinggal dan sebagian runtuh sepertiga. Penyebab ledakan masih belum diketahui.
“Harapan untuk menemukan korban selamat masih ada,” kata Menteri Kota dan Perumahan Olivier Klein kepada wartawan Senin pagi setelah bertemu dengan tim penyelamat di lokasi. Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk pencarian.
Petugas penyelamat menggunakan derek untuk memindahkan balok beton dan puing yang berat dengan sangat hati-hati agar tidak melukai orang yang mungkin masih terjebak di bawah, lalu melanjutkan pencarian dengan tangan mereka.
Walikota Benoit Payan tweeted Senin bahwa “rasa sakit dan kesedihannya luar biasa.” Dia mengatakan pikirannya ditujukan kepada keluarga para korban dan “mereka yang menderita”.
“Operasi penyelamatan dan pencarian berlanjut tanpa henti,” kata Payan.
Puing-puing yang terbakar terlalu panas untuk anjing-anjing di tim anjing pemadam kebakaran untuk bekerja sampai Minggu sore, dan asap masih mengganggu mereka, kata seorang jaksa.
Investigasi telah dibuka, dan ledakan gas adalah salah satu kemungkinan penyebabnya, tambah jaksa.
Runtuhnya terjadi sesaat sebelum pukul 01:00 pada hari Minggu (23:00 GMT Sabtu) di lingkungan lama di pusat Marseille, kota terbesar kedua di Prancis. Itu terjadi kurang dari satu kilometer (setengah mil) dari pelabuhan lamanya. Sekitar 200 orang dievakuasi dari rumah mereka di daerah tersebut.
Pada 2018, dua bangunan runtuh di pusat kota Marseille, menewaskan delapan orang. Bencana tersebut menyoroti standar perumahan kota dengan kelompok bantuan mengatakan 40.000 orang tinggal di bangunan yang buruk.
Namun, tampaknya pada hari Minggu pihak berwenang mengesampingkan masalah struktural dalam keruntuhan terbaru.
“Tidak ada pemberitahuan bahaya untuk gedung ini, dan tidak berada di lingkungan yang teridentifikasi memiliki perumahan di bawah standar,” kata Christophe Mirmand, prefek wilayah Bouches-du-Rhone.