Pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, menembakkan granat kejut dan gas air mata ke jamaah Palestina dalam serangan kekerasan di situs tersuci ketiga Islam selama bulan suci Ramadhan.
Kantor berita resmi Palestina Wafa mengatakan puluhan jemaah yang telah menghabiskan malam berdoa terluka dalam penggerebekan polisi saat fajar pada hari Rabu, yang menuai kecaman dari Palestina dan negara-negara Arab.
Menurut pejabat Palestina, setidaknya 400 warga Palestina ditangkap pada hari Rabu dan tetap dalam tahanan Israel.
Serangan Israel terjadi saat umat Islam merayakan bulan suci Ramadhan dan orang Yahudi bersiap untuk memulai festival Paskah pada Rabu malam, menimbulkan kekhawatiran akan kebakaran yang lebih besar. Serangan serupa dua tahun lalu memicu konflik yang lebih luas, dengan Israel melancarkan serangan 11 hari di Jalur Gaza.
Kompleks masjid seluas 35 hektar ini disebut sebagai al-Haram al-Sharif, atau Tempat Suci, oleh umat Islam, dan sebagai Temple Mount oleh orang Yahudi. Situs tersebut adalah wilayah yang paling diperebutkan di Tanah Suci sejak Israel menduduki Yerusalem Timur, termasuk Kota Tua, pada tahun 1967, bersama dengan Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Polisi Israel mengatakan mereka bergerak masuk setelah “beberapa pemuda pelanggar hukum dan perusuh bertopeng” membawa kembang api, tongkat dan batu dan membarikade diri mereka di dalam masjid.
Polisi mengatakan mereka membubarkan sekelompok pemuda dengan granat kejut dan peluru karet di kompleks masjid. Seorang petugas terluka di kaki, sementara sekitar 350 orang ditangkap, kata mereka.
Ketegangan terus meningkat sejak pemerintahan baru sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berkuasa pada akhir tahun lalu.
Kepolisian diawasi oleh Itamar Ben-Gvir, seorang ultranasionalis dengan sejarah retorika dan tindakan kekerasan terhadap warga Palestina.
Kepemimpinan Palestina mengutuk serangan terhadap jamaah. Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, memperingatkan Israel bahwa tindakan seperti itu akan “melanggar semua garis merah dan menyebabkan ledakan besar”.
Pemerintah Yordania, yang bertindak sebagai penjaga masjid, mengutuk serangan Israel “sekeras-kerasnya”. Kementerian Luar Negeri memperingatkan “terhadap konsekuensi dari eskalasi berbahaya ini dan menganggap Israel bertanggung jawab atas keamanan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi”.
Kekerasan Israel-Palestina telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, karena militer Israel telah melakukan serangan hampir setiap hari di kota-kota, kota-kota dan desa-desa Palestina untuk memadamkan perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.
Lebih dari 90 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel tahun ini. Serangan Palestina terhadap Israel menewaskan 15 orang pada periode yang sama.