Tidak ada kecurangan yang dicurigai dalam keruntuhan struktur Amerika, yang terjadi di dekat Universitas Pace di Manhattan bagian bawah.
Struktur parkir empat lantai runtuh di New York City di Amerika Serikat pada hari Selasa, menewaskan sedikitnya satu pekerja dan melukai lima lainnya yang berada di dalam gedung, kata pihak berwenang.
Personil darurat mengerahkan perangkat robot setelah petugas pemadam kebakaran ditarik dari struktur yang jatuh karena kondisi yang tidak stabil. Robot-robot itu terus memeriksa lokasi untuk mencari korban lebih lanjut, tetapi pihak berwenang mengatakan mereka yakin semua orang di gedung itu telah diperhitungkan.
Tidak ada kecurangan yang dicurigai. “Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa itu adalah apa pun selain keruntuhan struktural,” kata komisaris polisi kota Keechant Sewell kepada wartawan.
Cuplikan video dari tempat kejadian, dikutip oleh CBS dan afiliasi berita ABC TV, menunjukkan operasi penyelamatan sedang berlangsung dan beberapa mobil menumpuk di atas satu sama lain di tengah lempengan beton yang kusut.
Satu orang dinyatakan meninggal di tempat kejadian, empat lainnya dibawa ke rumah sakit daerah karena cedera dan orang keenam yang terluka menolak perawatan medis, kata Kepala Operasi Pemadam Kebakaran Kota New York John Esposito.
Dia menggambarkan keenamnya sebagai pekerja yang berada di tempat parkir ketika runtuh.
“Itu adalah situasi yang sangat berbahaya bagi petugas pemadam kebakaran kami,” katanya dalam laporan berita sore hari.
Pace University, sebuah institusi akademik terdekat di Manhattan yang mahasiswa, dosen dan stafnya menggunakan struktur parkir, dievakuasi sebagai tindakan pencegahan, kata pihak berwenang.
“Bangunan ini benar-benar tidak stabil,” kata Walikota New York City Eric Adams kepada wartawan.
Saksi mata mengatakan keruntuhan terjadi dengan cepat dan tanpa peringatan.
“Semuanya terjadi begitu cepat,” kata Thai Nguyen (35), yang tinggal di Chinatown dan merupakan manajer Klub Kolektif terdekat. “Toko kami berjarak dua bangunan dari garasi parkir, dan kami juga memiliki hotel di sebelahnya. Orang-orang berlari ke dalam dan bertanya apakah mereka bisa bersembunyi di toko kami.”
“Rasanya seperti gempa bumi,” kata Liam Gaeta, seorang mahasiswa Universitas Pace, kepada afiliasi ABC News. Dia berkata dia mendengar “suara keras dan ledakan besar, dan kemudian kami semua dievakuasi”.